Saya yakin hampir semua dari kita pernah mengalami anyang-anyangan. Bener gak? Saya juga sering, dalam minggu kemarin ngerasainnya. Huh, nyebelin.
Anyang-anyangan kali ini saya duga akibat menahan buang air kecil sehari sebelumnya. Pada hari Minggu kemarin, saya kebetulan diajakin temen menonton Balap Vespa di Sentul. Jujur, saya gak punya gambaran apa-apa, ini adalah kunjungan pertama saya ke sana. Saya akan cerita sesuai kronologinya ya, hehe.
Hari Minggu
Pagi itu sekitar pukul 10, kita berangkat dari kantor temen di Tebet menuju Sentul. Saya sudah sempatkan buang air kecil tentu saja.
Nyampe Sirkuit Karting Sentul sekitar pukul 12-an. Langsung, berasa pengen pipis deh. Haduh, males banget.
Saya memang termasuk orang yang malas untuk ke toilet buang air. Entah kenapa. Apalagi di tempat umum seperti itu. Pasti toiletnya jorok, pikir saya. Padahal saya belum lihat kondisi toiletnya gimana.
Itulah kebiasaan buruk saya, suka menahan kencing bahkan berjam-jam. Jangankan di tempat umum, di rumah atau di kantor yang tempatnya bersih dan nyaman saja saya kadang cuma pipis sekali saja sehari. Makanya saya sering dimarahin, gak cuma sama teman, sama orangtua juga.
Semales-malesnya saya, kalo lagi di kantor atau rumah, pasti saya paksakan juga. Seenggaknya sebelum solat.
Nah, waktu di Sentul itu, saya tahan aja pipisnya. Untuk menghilangkan fokus ingin kencing, saya nikmatin setiap balapan demi balapan.
Saya menikmati setiap race dari tribun. Sementara teman saya sibuk di Paddock karena dia perlu ngambil video untuk kebutuhan kantornya.
Unik juga sih, saya malah baru tahu kalo ada balap vespa. Kendaraan ini ternyata bisa dipacu juga! Dan ini jadi pengalaman pertama saya nonton balapan di sirkuit langsung lho. Anggap saja saya sedang latihan menonton MotoGP, tapi low budget hehe.
Nah, benar saja. Melihat pebalap menari lincah di lintasan sirkuit membuat saya lupa untuk mengeluarkan pipis yang sudah sesak.
Kemudian, saya menyusul teman saya agar dapat menonton dari dekat. Saya masuk ke daerah Paddock dan duduk di dalam salah satu tenda paddock milik pebalap. Kebetulan tim itu disponsori kantor teman.
Cuaca hari itu terik banget. Lama-lama di berpanas-panasan ternyata membuat saya sakit kepala. Tambah lagi saya tidak bawa payung. Hanya ada topi di kepala. Tapi tak cukup untuk melindungi kepala saya. Untung belum babak final, pikir saya. Jadi bisa santai ngadem di tenda dulu.
Lagi-lagi kesalahan yang saya lakukan, yaitu mengurangi minum karena takut bakal beser. Apalagi saya tidak membawa tisu. Jadi semakin males buang air deh.
Sengaja minum dikit. Apalagi saya juga tipe orang yang tidak banyak minum. Hadeh, menyakiti diri sendiri aja.
Tak terasa, balapan hampir habis. Sekitar pukul 5 sore, kita memutuskan untuk balik ke Jakarta. Saya udah yakin bakal terjadi sesuatu setelah saya menahan pipis hari itu. Bagaimana enggak, saya tahan hingga kami balik lagi ke Jakarta! Gila kan?
Hari Senin
Benar saja, besoknya saya merasa ingin pipis tapi air seni yang keluar hanya sedikit. Rasanya gak nyaman. Fix, saya kena anyang-anyangan.
Duduk gak enak, berdiri apalagi. Rasanya ingin nongkrong di toilet aja. Pengen pipis, tapi urine yang keluar hampir setetes doang plus terasa nyeri.
Hari itu di kantor. Kerjaan saya jadi terganggu banget gara-gara masalah anyang-anyangan. Teman menyarankan agar saya banyak minum.
Minum air putih aja gak cukup, lho. Saya coba cari tahu di Google apa yang bisa mengobatinya. Gak kuat! Saya menyesal atas apa yang saya lakukan:( Mending waktu itu saya ke toilet saja.
Ternyata anyang-anyangan disebut juga infeksi saluran kemih (ISK), yang disebabkan oleh banyak hal. Bisa dikarenakan bakteri E. Coli, Chlamydia, alergi, gangguan prostat, kurang menjaga kebersihan area intim, diabetes, kehamilan, menopause, batu ginjal, alat KB, dan dehidrasi. Benar saja, saya kena anyang-anyangan karena ‘tindakan tak baik’ saya sehari sebelumnya.
Mungkin ditambah lagi kurang bersih saat berkemih juga jadi faktor pendukung. Secara gak sadar, mungkin saya tidak telaten membersihkan daerah intim setelah berkemih, misalnya sering kelupaan membawa tisu ke toilet. Maklum, sudah kebelet pipis dari siang hingga malam, pas buang air kecil rasanya lega sekali dan tidak peduli hal-hal penting lainnya lagi.
Menurut yang saya baca, 80-85% kasus anyang-anyangan disebabkan oleh bakteri E. Coli. Bakteri ini yang masuk ke dalam saluran kemih, kemudian menyebabkan anyang-anyangan. Itulah mengapa penting banget menjaga kebersihan saat di kamar mandi.
Ternyata yang salah juga adalah cara membersihkan daerah kemaluan. Selama ini saya masih sering dari bagian anus ke vagina dan saluran kencing. Padahal harusnya dari arah sebaliknya atau dari depan ke belakang.
Saya memang tak berkonsultasi ke dokter, saya hanya berusaha menangani sendiri dulu dengan membaca berbagai artikel terkait. Biasanya, anyang-anyangan diatasi dengan antibiotik. Tentu saja akan susah mendapatkan antibiotik tanpa resep dari dokter. Lagipula, akan ada dampak resistensi terhadap bakteri tertentu dengan antibiotik. Rada takut juga sih.
Akhirnya ada seorang teman kantor lainnya yang menyarankan untuk mengonsumsi Prive Uri-cran. Katanya dia pernah anyang-anyangan, diobati dengan minum itu saja. Masih katanya lagi, manjur banget!
Langsung saya cari di minimarket dekat kantor saat itu juga. Ternyata gak ada. Ternyata mendapatkan produk Prive Uri-cran ini ga segampang itu.
Jadilah saya hanya “menikmati” anyang-anyangan seharian di kantor. Hanya minum air putih saja.
Setelah jam kantor usai, sebelum balik saya melipir ke Guardian yang tak terlalu jauh dari kos. Untung saja ada, alhamdulillah. Sesampainya di rumah, langsung saya minum dengan baca aturan pakai terlebih dulu.
Jadi, Uri-cran ini ada dua jenis, bentuk kapsul dan bentuk powder sachet. Keduanya sama saja. Waktu itu saya konsumsi yang powder sachet (Uri-cran Plus).
Uri-cran ini mengandung extract buah Cranberry yang punya khasiat untuk mencegah bakteri E Coli menempel di dinding sel epitel saluran kemih dan membuangnya bersamaan dengan urine karena adanya kandungan Proantocyanidin (PAC).
Buah ini banyak kesamaan dengan buah blueberry, hanya saja Cranberry berwarna merah. Tanaman yang tumbuh liar ini ternyata sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan khasiatnya oleh suku Indian Kuno. Kadar vitamin C yang terkandung di buah Cranberry ini cukup tinggi. Jenis buah berry ini juga kaya akan serat makanan, mineral, sianidin, dan senyawa lainnya.
Sebenarnya mengonsumsi Prive Uri-cran ini tidak hanya saat sudah terjadi anyang-anyangan saja. Tapi dapat dikonsumsi harian untuk memelihara kesehatan saluran kemih. Selain menjaga kebersihan, hindari anyang-anyangan dari dalam juga dengan minum Uri-cran.
Rasa Uri-cran ini enak. Seperti minum sirup buah aja kok. Bisa juga ditambahkan es batu agar rasanya semakin nikmat.
Beneran, berkat bermacam upaya yang dilakukan serta minum Prive Uri-cran, malamnya saya bisa tidur cukup nyenyak tanpa gangguan anyang-anyangan. Nyeri di bagian bawah perut dan panggul jadi berkurang dan hilang. Betapa saya kapok untuk menahan buang air kecil dan lebih rutin untuk minum air putih.
Setiap yang terjadi, jangan lupa untuk mengambil hikmahnya. Anyang-anyangan yang terjadi saya ambil pelajarannya. Selanjutnya, saat pergi jauh, pastikan peralatan kebersihan dibawa lengkap. Bukan berarti kondisi toilet yang tidak bersih membuat saya harus menahan kencing. Tapi harusnya saya membawa bekal lebih lengkap agar kebersihan tetap terjaga. Mungkin saya tak bisa mengondisikan kebersihan toiletnya, tapi saya bisa mengondisikan kebersihan diri sendiri. Tak lupa juga konsumsi Uri-cran agar saluran kencing tetap sehat. Follow dan like juga sosmednya ya: Prive Uri-cran (Facebook) dan @uricran.id.