Buat yang follow saya di Instagram, pasti kemaren lihat postingan saya tentang #UwangOcu. Yap, ini adalah project kolaborasi saya sama blogger Pekanbaru ketjeh, Hairil Habibi, owner www.hairilhabibi.com.
Ide #uwangocu ini berawal dari lelucon saya dan bang Ebi di grup Line yang isinya blogger-blogger Pekanbaru lainnya. Kami kayak saling sebut nama-nama orang tua di daerah Kampar. Nama aslinya beda, panggilannya beda lagi. Gak nyambung haha. But, that’s so unique! I think. Dan dalam grup pastinya yang ngerti cuma saya dan Bang Ebi.
Terus Kak Mumut (www.mutmuthea.com), blogger hitz Pekanbaru, langsung nyeletuk, “mending kelen bikin ‘serba-serbi’ orang Ocu aja,” kekira gitulah.
Dia langsung ngasih nama #uwangocu gitu. Ya, berawal dari keisengan gitu doang, jadilah project kolaborasi kami. Setelah beberapa kali ngomongin soal konsep dengan Bang Ebi, akhirnya kemaren, Minggu, project #uwangocu officially launched! Yeaaay, gak sabar. Karena nanti gak cuma sekadar postingan di blog, tapi bakal ada bentuk kolaborasi lainnya yang bakal seru banget!
Kenapa ngangkat soal #uwangocu itu menarik?
Jadi, buat kamu orang Riau, especially tinggal di Pekanbaru pasti sudah kenal sama Ocu. Ntah apa yang salah dengan orang Ocu, saya gak tahu. Yang jelas banyak sih temen-temenku kayak kaget tahu aku orang Ocu, bahkan tak jarang juga yang ketawa cemeeh pas bilang aku orang Ocu. Gak tahu letak salah dan lucunya dimana.
Ocu itu dibilang suku, kurang sih kurang pas, dibilang budaya, juga kurang pas sih menurut saya. Ras juga enggak. Ya, pokoknya orang Kampar dibilang orang Ocu.
Saya pernah ditanya temen gini, “Tik, kamu sukunya apa?”
Otomatis saya jawab orang orang Melayu, karena menurut saya Ocu itu bagian dari Melayu dan Ocu itu bukan suku. Jujur, saya juga kurang paham mengenai budaya yang gituan. Sebenernya di Kampar masyarakatnya terbagi lagi ada suku-suku gitu kayak Pitopang Basah, Piliang, Bendang, dan lainnya. jadi gak mungkin orang luar Kampar tahu, dan saya juga gak mau jelasin panjang lebar gitu, jadinya saya bilang Melayu aja. Karena orang pribumi kan aslinya emang Melayu ya. Terus teman lanjut nanya, “Melayu Pesisir?”
Lah, saya gak tau. Waktu itu pengetahuan saya soal budaya gituan minim banget banget banget! Mungkin karena lihat muka saya yang bingung, dia nanya lagi, “Asal mana?”
“Kampar,”
“Eh, mana ada orang Kampar itu Melayu,” dia malah nyolot. Lah, saya heran aja sih. Soalnya ya setau saya orang asli Riau itu ya, Melayu. “Kamu sukunya Ocu lah,” ujarnya.
Aku bengong plus heran aja, speechless. “Tapi kan Ocu itu masuk Melayu,”
“Ehhh, Ocu ya, Ocu. Melayu ya Melayu,” Serius dia jawabnya nyolot pulak. Sakit jiwa ni anak. Ya, saya ngomongnya dalam hati aja haha. Dan setelahnya dia kayak senyum sepele gitu.
Gak tau ya, teman-teman saya, kebanyakan yang seumuran pasti kayak jadiin everything about Ocu itu lelucon. Gatau kenapa. dan yang paling kesal adalah, dia yang asli anak Kampar juga ikut-ikutan nge-joke soal daerah dia sendiri. Saya sih, ngambil kesimpulan mereka gak paham. Udah sesimpel itu aja. Mereka kurang baca sejarah aja kali ya. Gak tahu kalo kita orang Kampar itu besar banget pengaruhnya dalam sejarah Melayu Riau ini. saya juga baru tahu setelah banyak ngobrol dan nanya-nanya ke teman-teman pegiat Heritage.
Jadi, Hairil Habibi yang biasanya dipanggil Bang Ebi, juga asal daerahnya Kampar. Bang Ebi ini beberapa tahun lalu Bujang Kampar, loh, anyway. Saya jumpa doi pas di KongkowNulis, waktu udah move ke Pekanbaru. Bang Ebi foundernya, dan pas tau dia orang Kampar, saya kayak sadar kalo orang Kampar itu banyak yang keren loh. Dan kami adalah dua anak muda yang “proud to be Uwang Ocu” haha.
Makanya, ingin melakukan sesuatu yang kami bisa untuk nunjukin ke banyak orang kalo orang-orang Ocu itu keren dengan caranya masing-masing. Buat yang gak tahu apa-apa tentang Ocu, bisa jadi tahu. Kami hanya ingin berkarya buat kabupaten kami tercinta dan segala hal yang ada di dalamnya *eaaaak.
#uwangocu ini diambil dari bahasa Ocu sendiri, uwang artinya orang. Konsepnya saya dan bang Ebi ingin cerita ‘serba-serbi’ tentang Kampar dengan Ocunya. Mulai dari jokesnya orang-orang Ocu, nama-nama unik, cerita sejarah, lagu-lagu Ocu yang hitz, dan hal-hal menarik lainnya yang kami lihat dari kacamata masing-masing. Point of view kami sebagai warga asli Kampar dan orang Ocu asli.
Nanti setiap senin, di blog ini dan di blognya bang Ebi, www.hairilhabibi.com bakal posting cerita #uwangocu dengan tema yang beda-beda tiap minggunya. Tidak hanya di blog, tapi juga di social media masing-masing. Kalo penasaran pantengin terus ya social media dan blog kami untuk update-an terbaru #uwangocu.
So, buat postingan pertama ini, saya cuma cerita tentang hestek #uwangocu aja. Silakan juga dibaca tulisan dari teman saya, Bang Ebi, ya di blognya www.hairilhabibi.com
Kalo kamu orang Ocu juga, ayo, berbanggalah!
Kalau WangOcu tempat kalian yg jago ngobrolin tentang orang Ocu asli, priceza.co.id mah jagonya bandingin harga barang. Nama kamu Azaria kayak MLM itu loo, kirain bahasannya bakal tentang itu, hihi. Keren kamu, cinta budaya sendiri. Gak kayak teman2 kamu yg malah bikin Ocu kayak lawak. good luck! Salam kenal yaa
Waah, salam kenal. Thanks udah mampir 😀
Hai saya juga orang ocu, dulu sy juga pernah di bilang orang minang karena Bahasa mirip, tetapi setelah saya membaca sejarah dan searching di google
,sekarang saya jdi tau jati diri saya, bahwa orang kampar(uwang ocu) memiliki peradaban lebih tua dari minang 🙂
Note:oh, ya sebenarnya saya gak asli orang kampar cuma nurun kedua orang tua hidup di perantauan dan orang tua gak terlalu dalam pengetahuan nya tentang sejarah dgn seiring perkembangan teknologi akhirnya tau:)
Halo, salam kenal ya.
sonang ati kalau ado wang ocu yang komen hehe.
Tinggal di mana? iya, bagi yang gatau, pasti orang ocu disamakan dengan orang minang, padahal beda banget. Kan seneng kalo ada yang mau belajar budaya sendiri.